Sabtu, 04 Maret 2017

Komponen Komunikasi Politik


Seperti pada artikel sebelumnya, saya sempat membahas tentang beberapa komponen yang berpengaruh dalam komunikasi politik. Pada proses komunikasi, dibutuhkan komponen-komponen bersangkutan, agar proses komunikasi berjalan dengan baik dan semestinya. Mari sedikit mengulas kembali mengenai komponen-komponen Lasswell tersebut lebih jauh.


a.   Komunikator (from who)

Komunikator atau yang sering disebut dengan sender, source, atau encoder dalam bahasa Inggris merupakan seseorang yang bertindak sebagai pengirim pesan atau informasi tertentu. Komunikator politik meliputi politikus atau wakil rakyat yang menyusun suatu kebijakan, jurnalis dan promotor yang merupakan komunikator profesional, serta para aktivis seperti juru bicara dalam sebuah organisasi ataupun pemuka pendapat. Sumber komunikasi politik bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga lebih dari satu orang atau membentuk sebuah kelompok organisasi politik dan partai politik.

b.   Pesan (says what)

Pesan atau yang sering disebut dengan message, information, atau content dalam bahasa Inggris merupakan sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Objek pesan merupakan salah satu unsur atau komponen terpenting dalam proses komunikasi politik. Sebab tujuan utama dari komunikasi politik adalah agar pesan atau isi dari informasi tersampaikan dengan baik dan tepat. Pada artikel sebelumnya pesan dalam komunikasi politik terbagi menjadi dua, yaitu pesan yang berisi linguistik politik dan persuasi politik. Pesan linguistik politik berupa simbol-simbol, bahasa, dan bentuk umum dalam setiap bentuk pembicaraan politik. Sedangkan pesan persuasi politik berupa teknik penyampaian pesan komunikasi politik, meliputi propaganda, ilmu pengetahuan, hiburan, retorika, serta iklan politik. Sebuah pesan dapat disampaikan dengan cara face to face atau melalui saluran/media komunikasi.

c.   Komunikan (to whom)

Komunikan atau yang sering disebut receiver atau audience dalam bahasa Inggris merupakan seseorang yang bertindak sebagai penerima pesan. Layaknya komunikator, komunikan juga  bisa terdiri dari satu orang ataupun lebih seperti kelompok partai, masyarakat yang berada di sebuah negara. Komunikan berkaitan dengan opini publik mengenai suatu isu atau pembicaraan tertentu yang sifatnya kontroversial.

d.   Media (in which channel)

Media dalam komunikasi politik merupakan suatu alat atau saluran yang bertindak sebagai jembatan penghubung antara komunikator dengan komunikan dalam penyampaian pesan atau informasi. Saluran yang digunakan dalam komunikasi politik berupa media massa, organisasi atau wadah, dan saluran-saluran khusus lainnya.

e.   Efek (with what effect)

Efek yang berarti dampak atau pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif. Pengaruh tersebut timbul sebagai akibat dari proses komunikasi politik yang dijalankan yang berorientasi pada tiga aspek, yaitu aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap dan emosional), serta aspek konatif (tingkah laku). Efek juga bisa berarti perubahan yang ada di dalam diri seseorang karena suatu hal.



Jika dilihat dari berbagai komponen di atas, keseluruhannya adalah penting dalam proses komunikasi politik. Ketika dihubungkan dengan berbagai kasus di Indonesia yang mengharuskan menggunakan komunikasi politik, beberapa di antaranya belum tepat atau bisa dikatakan belum maksimal karena beberapa faktor. Baik karena medianya yang tidak jelas dan sebagainya, sehingga pesan tidak sampai kepada komunikan. Ketika masyarakat menyalurkan aspirasinya mengenai kepolitikan pada media sosial, yang dibingungkan di sini adalah komunikan. Sebenarnya pesan ditujukan untuk siapa dan bagaimana respon yang diberikan? Dapat dikatakan jenis medianya yang kurang tepat sehingga pesan tidak tersampaikan dengan baik.



Demikian komponen-komponen yang ada pada komunikasi politik, semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar